Kamis, 22 Maret 2012

Kisah Lucu

pagi hari ini saya akan menceritakan kisah lucu yang saya dapat dari kakak tingkat saya ketika masih menjadi santri.

Cerita Lucu ini sengaja saya posting, karena menurut saya Cerita Lucu ini adalah merupakan Berita terkini yang sangat Lucu. Semoga dengan Postingan kisah Lucu Ini, temen-temen pengunjung Blog Kisah Para Santri ini tidak ketinggalan berita terkini tentang Para Santri, dan juga tentunya Supaya temen-temen semua kususnya para santri gak panatik dengan hadis nabi S.A.W.

Dijamin temen-temen kalo' baca kisah lucu ini pati ketawa....

begini kisah lucunya :

Al-Kisah
Pada suatu hari, seorang santri (kakak tingkat saya .@red) yang bisa dikatakan sangant tekun mempelajari hadis dan ilmu hadis tentang menikah. Dia berasal dari madura.

Ia ingin mengamalkan hadis Nabi saw:
An-Nikâhu sunnatî faman raghiba ‘an sunnatî falaysa minnî, artinya: “Menikah itu adalah sunnahku, barangsiapa yang tidak menyukai sunnaku, maka ia bukan dari golonganku.”

Awalnya ia meneliti keshahihan hadis itu, dan juga bertanya pada gurunya. Kesimpulannya hadis itu shahih bahkan mutawatir. Sang santri pun menentukan hari untuk melangsungkan pernikahannya dengan calon istri pilihannya dan pilihan orang tuanya. Kemudian terjadilah pernikahan yang Islami.

yah.... tau sendiri yang namanya santri, terkadang sangat fanatik dengan hadis yang ia yakini keshahihannya, tanpa memperdulikan tradisi, situasi dan ocehan orang lain. Yang penting baginya menjalankan hadis dan sunnah Nabi saw.

nah Kisah Lucunya seperti ini, Pada malam pertama pernikahannya, ia berkata dalam hatinya: saya harus memulai hubunganku dengan istriku layaknya suami istri yang sah berdasarkan hadis dan sunnah Nabi saw. Saat akan mulai menggauli istrinya ia berkata dalam hatinya bahwa Rasulullah saw bersabda “Khayrul umûr awsathuhâ”, yang artinya: urusan yang terbaik itu adalah yang di tengah-tengah.

Ia mulai mengukur tubuh istrinya sesuai dengan bunyi hadis itu, lalu ia menggauli istrinya. Ternyata, berkali-kali tidak berhasil masuk sebagaimana mestinya. Ia bergumam dalam hatinya: istriku benar-benar gadis. Lalu ia berkata pada istrinya: Istriku sayang, kamu benar-benar gadis. Istrinya berbisik ke telinga suaminya: Mas, itu salah kurang ke bawah sedikit. Sang suami membalas bisikannya: Enggak.........!, ini benar berdasarkan hadis Nabi saw: Yang di tengah-tengan itu urusan yang paling baik. Terjadilah diskusi antara dua pasangan penganten baru soal hadis dan hal yang faktual.

Karena semalam suntuk tak berhasil menggauli istrinya, maka di pagi ia datang ke gurunya untuk mempertanyakan keshahihan hadis itu. Ia bertanya kepada gurunya: Kiyai, shahihkah hadis yang berbunyi : Khayrul umuri awsathuha? Shahih, mengapa?Jawab sang guru.
Tadi malam saya praktekkan hadis itu pada istri saya, tidak berhasil.
Sang guru tersenyum lalu menjawab: Oh, kalau dipraktekkan pada urusan yang itu, harus ditambah lagi satu jengkal ke bawah. Sang santri diam, kemudian pulang. Ala kulli hal, setelah mempraktekkan nasehat gurunya ia berhasil melakukan hubungan dengan istrinya, dan istrinya tersenyum. Waduh..waduh..waduh… sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.


Hee...hee........hee..... Lucu kan kisahnya?..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar